BagaimanakahKeluargamu melakukan Kehendak Allah secara konkret - 25726833 jovpa7346 jovpa7346 26.11.2019 PPKn Sekolah Menengah Pertama terjawab Bagaimanakah Keluargamu melakukan Kehendak Allah secara konkret 1 Lihat jawaban Iklan Iklan nazwaamira49 nazwaamira49 Jawaban: menjalaninya dengan sabar. maaf banget kalau salah. Iklan Seorangyang bijaksana akan mengambil nasihat sebagai Tuhan yang berbicara kepada mereka. Itulah kehendak Allah. 4. Kehendak Allah dinyatakan dalam firman Tuhan. Begitu mendasar, tetapi begitu benar. Fakta dari masalah ini adalah ini: 99 persen dari apa yang Tuhan ingin Anda lakukan dalam hidup Anda, dituangkan dalam Firman-Nya. Melakukankehendak Allah sebagai filsafat hidup orang Kristen. Jika filsafat hidup kita salah, makna dan tujuan hidup kita juga akan salah, akibatnya hidup kita pun akan bermasalah. Menurut para pencari kebahagiaan, bagaimanakah mereka dapat memeroleh kebahagian itu? Mereka berpikir akan berbahagia jika hidup mereka nyaman, bebas dari Denganmelakukan kehendak Bapa, seseorang benar-benar memuliakan Allah Bapa. Keagungan hidup kekristenan bukan karena menjadi aktivis atau menjadi pendeta, melainkan senantiasa melakukan kehendak Bapa seperti yang dilakukan oleh Yesus. Anak-anak Allah harus memiliki posisi atau keberadaan yang berbeda dengan mereka yang bukan anak-anak Allah. LangkahLangkah Mencari Kehendak Allah. "Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu." (1 Yohanes 3:19-20) "Hendaklah damai sejahtera Kristus Aspekkehendak Allah ini terlihat dalam banyak ayat Alkitab seperti di Ef 1:11. Kita dapat belajar bahwa Allah adalah sosok yang "bekerja menurut keputusan kehendak-Nya.". Begitu juga di Ayub 42:2, "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.". Diingatkanbahwa tujuan akhir kita sebagai murid Kristus, yaitu seperti Bunda Maria, kelak di akhir zaman kita pun akan diangkat ke Surga, tubuh dan jiwanya. Namun, ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk sampai ke sana, yaitu: setia melakukan kehendak Allah dalam kehidupan kita sehari-hari sampai akhir hidup. VeAO. Minggu, 04 Agustus 2013 KEHENDAK ALLAH BAGI KELUARGA Bacaan Firman Bacalah Kejadian 1816-33 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini. Pertanyaan Renungan 1. Apa yang dipikirkan oleh Tuhan tentang keluarga Abraham ayat 17-18? 2. Mengapa Allah memilih keluarga Abraham ayat 19? Dalam renungan Saat Teduh hari ini, kita menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang mungkin diajukan oleh beberapa orang, yakni apa yang ada di dalam pikiran Allah tentang keluarga. Musa menuliskan jawabannya dengan kalimat indah, “Berpikirlah TUHAN Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?,’” ayat 17-18. Apa yang ada dalam pikiran Allah terhadap keluarga yang takut dan gentar akan Tuhan? Musa menuliskan pikiran Allah, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” Allah adalah pencipta, yang menciptakan segala sesuatu. Ia tidak perlu memberitahukan kepada makhluk ciptaanNya tentang apa yang akan Ia kerjakan. Namun, kita melihat bahwa demi kehendak Allah terjadi di bumi, maka Ia menyatakan rahasiaNya kepada Abraham. Sebenarnya Allah tidak perlu meminta pertimbangan manusia, tapi Ia tidak mau merahasiakan kehendakNya kepada Abraham. Apa tujuan Allah memberitahukan rencana dan kehendakNya kepada Abraham? Karena FirmanNya, “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya,” ayat 19. Ketika keturunan dari Abraham melakukan kebenaran dan keadilan, maka Allah akan memenuhi janjiNya kepada mereka. Rindukah keluarga Anda dipilih untuk melakukan kehendak Allah, yaitu melakukan kebenaran dan keadilan di bumi? Apakah Anda dan keluarga melakukan kebenaran dan keadilan? Hiduplah dengan benar di mata Tuhan. Sebab, jika Anda taat untuk melakukan kehendak Allah, maka keluarga Anda akan diberkati oleh Tuhan. Siapkan Anda untuk melakukan kehendakNya? Praktek Sudahkah Anda hidup benar di mata Allah dengan melakukan kebenaran dan keadilan? Jika belum, mengapa? Bagikan pengalaman dan komitmen Anda di komsel. Pengunjung 1,628 2019-10-11T054243+0700 Keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat Kamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius 724-27 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh. 2 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh? 2. Mengapa disebut orang bijaksana dan orang bodoh? 3. Hubungkanlah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh dalam kehidupan keluarga! 4. Apakah yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi kokoh dan kuat? Angka Perceraian di Indonesia,Terus Meningkat Sabtu, 14 September 2013 – 1936 Teraspos – Angka perceraian di Indonesia tiap tahunnya terus tahunnya bisa mencapai kasus. “Angka tersebut jauh meningkat dari 10 tahun yang lalu, yang mana jumlah angka perceraian hanya sekitar per tahun,” ujar Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu 14/9. Pihaknya pun merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian tersebut. Apalagi, lanjut dia, hampir 80 persen yang bercerai adalah rumah tangga yang usianya terbilang muda. “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil. Hal ini akan menimbulkan dampak sosial.” Selain itu, hampir 70 persen perceraian yang terjadi adalah cerai gugat. Dengan kata lain,Nasaruddin menilai lebih banyak perempuan yang mengajukan gugatan perceraian. “Dengan adanya perceraian setidaknya memunculkan masalah baru, yakni kemiskinan,” tambah dia. Dari berbagai macam alasaan perceraian, ada satu yang mungkin tidak masuk akal. Alasan perbedaan pandangan politik saat ini tren. “Ini sungguh tidak masuk akal, namun itu terjadi,” katanya. Diambil dari Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Realita yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk merenungkan firman Allah? Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama? Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret? Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus? Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga? Sikap apa yang harus kamu lakukan untuk mendukung keluargamu agar tetap bertumpu kepada Kristus sebagai fondasi keluarga? Matius 724 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.” Matius 726 “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir” Lalu apa yang jadi tanggung jawab anak terhadap keluarga??? Download presentation Keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat Kamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius 7 24 -27 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh? 2. Mengapa disebut orang bijaksana dan orang bodoh? 3. Hubungkanlah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh dalam kehidupan keluarga! 4. Apakah yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi kokoh dan kuat? Angka Perceraian di Indonesia, Terus Meningkat Sabtu, 14 September 2013 – 19 36 Teraspos – Angka perceraian di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Setiap tahunnya bisa mencapai 212. 000 kasus. “Angka tersebut jauh meningkat dari 10 tahun yang lalu, yang mana jumlah angka perceraian hanya sekitar 50. 000 per tahun, ” ujar Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu 14/9. Pihaknya pun merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian tersebut. Apalagi, lanjut dia, hampir 80 persen yang bercerai adalah rumah tangga yang usianya terbilang muda. “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil. Hal ini akan menimbulkan dampak sosial. ” Selain itu, hampir 70 persen perceraian yang terjadi adalah cerai gugat. Dengan kata lain, Nasaruddin menilai lebih banyak perempuan yang mengajukan gugatan perceraian. “Dengan adanya perceraian setidaknya memunculkan masalah baru, yakni kemiskinan, ” tambah dia. Dari berbagai macam alasaan perceraian, ada satu yang mungkin tidak masuk akal. Alasan perbedaan pandangan politik saat ini tren. “Ini sungguh tidak masuk akal, namun itu terjadi, ” katanya. Diambil dari http //nasional. teraspos. com/read/2013/09/14/ 60412/angka-perceraiandi-indonesiaterusmeningkat Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Realita yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. • Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk merenungkan firman Allah? • Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama? • Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret? • Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus? • Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga? • Sikap apa yang harus kamu lakukan untuk mendukung keluargamu agar tetap bertumpu kepada Kristus sebagai fondasi keluarga? Matius 7 24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. ” Matius 7 26 “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan. Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir” Lalu apa yang jadi tanggung jawab anak terhadap keluarga? ? ? Keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat Kamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius seven24-27 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh. ii 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh? ii. Mengapa disebut orang bijaksana dan orang bodoh? three. Hubungkanlah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh dalam kehidupan keluarga! iv. Apakah yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi kokoh dan kuat? Angka Perceraian di Indonesia,Terus Meningkat Sabtu, 14 September 2013 – xix36 Teraspos – Angka perceraian di Republic of indonesia tiap tahunnya terus tahunnya bisa mencapai kasus. “Angka tersebut jauh meningkat dari 10 tahun yang lalu, yang mana jumlah angka perceraian hanya sekitar per tahun,” ujar Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu 14/9. Pihaknya pun merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian tersebut. Apalagi, lanjut dia, hampir eighty persen yang bercerai adalah rumah tangga yang usianya terbilang muda. “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil. Hal ini akan menimbulkan dampak sosial.” Selain itu, hampir seventy persen perceraian yang terjadi adalah cerai gugat. Dengan kata lain,Nasaruddin menilai lebih banyak perempuan yang mengajukan gugatan perceraian. “Dengan adanya perceraian setidaknya memunculkan masalah baru, yakni kemiskinan,” tambah dia. Dari berbagai macam alasaan perceraian, ada satu yang mungkin tidak masuk akal. Alasan perbedaan pandangan politik saat ini tren. “Ini sungguh tidak masuk akal, namun itu terjadi,” katanya. Diambil dari Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Realita yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk merenungkan firman Allah? Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama? Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret? Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus? Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga? Sikap apa yang harus kamu lakukan untuk mendukung keluargamu agar tetap bertumpu kepada Kristus sebagai fondasi keluarga? Matius 724 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.” Matius vii26 “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir” Lalu apa yang jadi tanggung jawab anak terhadap keluarga??? Download presentation Keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat Kamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius 7 24 -27 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh? 2. Mengapa disebut orang bijaksana dan orang bodoh? 3. Hubungkanlah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh dalam kehidupan keluarga! four. Apakah yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi kokoh dan kuat? Angka Perceraian di Republic of indonesia, Terus Meningkat Sabtu, 14 September 2013 – 19 36 Teraspos – Angka perceraian di Republic of indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Setiap tahunnya bisa mencapai 212. 000 kasus. “Angka tersebut jauh meningkat dari x tahun yang lalu, yang mana jumlah angka perceraian hanya sekitar 50. 000 per tahun, ” ujar Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu 14/nine. Pihaknya pun merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian tersebut. Apalagi, lanjut dia, hampir fourscore persen yang bercerai adalah rumah tangga yang usianya terbilang muda. “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil. Hal ini akan menimbulkan dampak sosial. ” Selain itu, hampir 70 persen perceraian yang terjadi adalah cerai gugat. Dengan kata lain, Nasaruddin menilai lebih banyak perempuan yang mengajukan gugatan perceraian. “Dengan adanya perceraian setidaknya memunculkan masalah baru, yakni kemiskinan, ” tambah dia. Dari berbagai macam alasaan perceraian, ada satu yang mungkin tidak masuk akal. Alasan perbedaan pandangan politik saat ini tren. “Ini sungguh tidak masuk akal, namun itu terjadi, ” katanya. Diambil dari http //nasional. teraspos. com/read/2013/09/14/ 60412/angka-perceraiandi-indonesiaterusmeningkat Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Realita yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. • Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk merenungkan firman Allah? • Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama? • Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret? • Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus? • Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga? • Sikap apa yang harus kamu lakukan untuk mendukung keluargamu agar tetap bertumpu kepada Kristus sebagai fondasi keluarga? Matius 7 24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. ” Matius 7 26 “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan. Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir” Lalu apa yang jadi tanggung jawab anak terhadap keluarga? ? ? bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak allah secara konkret – Keluarga merupakan salah satu dari kelompok sosial yang paling penting dalam hidup manusia. Dalam keluarga, pemeluk agama Islam diharapkan untuk melakukan kehendak Allah secara konkret. Untuk mencapai ini, keluarga harus menunjukkan keteguhan dan komitmen yang kuat terhadap tata nilai yang diajarkan oleh Al-Quran dan Sunnah. Hal pertama yang harus dilakukan oleh keluarga untuk melakukan kehendak Allah secara konkret adalah selalu menjaga ketaatan mereka kepada Allah. Ini termasuk menjaga komitmen mereka terhadap ibadah dan penghormatan kepada Allah. Hal ini juga termasuk berpegang teguh pada nilai-nilai yang diajarkan oleh Al-Quran dan Sunnah, serta menghargai hak-hak orang lain. Kemudian, keluarga juga perlu menunjukkan keteguhan dan komitmen yang kuat untuk melakukan perbuatan baik. Ini termasuk menghormati orang lain, mematuhi hukum, menghormati hak-hak orang lain, serta menghargai jenis kelamin, ras, dan agama yang berbeda. Dalam hal ini, keluarga dapat menciptakan suasana yang positif dalam keluarga mereka untuk membantu anggota keluarga mereka melakukan kehendak Allah. Selain itu, keluarga juga perlu membantu anggota keluarga mereka untuk menjadi lebih baik. Hal ini termasuk membantu mereka untuk menjadi pribadi yang tangguh dan bermoral melalui pendidikan dan pengajaran tentang nilai-nilai agama. Ini juga termasuk membantu anggota keluarga mereka untuk menjadi lebih tangguh dan bermoral melalui pengalaman dan dukungan spiritual yang kuat. Akhirnya, keluarga juga harus menunjukkan komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah secara konkret dengan menjalankan amanat agama mereka. Ini termasuk membantu anggota keluarga mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti shalat, puasa, dan berzakat. Ini juga termasuk menghormati hak-hak orang lain, serta memelihara keharmonisan dan persatuan dalam keluarga dan masyarakat. Dengan cara ini, keluarga dapat menunjukkan keteguhan dan komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah secara konkret. Ini adalah cara yang efektif untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan jasmani yang lebih baik bagi keluarga dan masyarakat. Sehingga, keluarga dapat mencapai tujuan akhir mereka, yaitu menjadi keluarga yang taat kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya dengan penuh keteguhan. Kejadian 2 18-25 Pembahasan tentang topik keluarga adalah pembahasan yang sangat menarik dan relevan sepanjang zaman. Tidak ada kata tamat dalam pendidikan keluarga. Apa keluarga itu dan bagaimana sebuah keluarga menjadi misioner, Alkitab mengajar kita tentang hal itu. Alkitab menyatakan bahwa keluarga ada karena Allah yang menghendaki. Tuhanlah yang membentuk keluarga sebagai lembaga pertama di dunia ini. Tema kita minggu ini “Keluarga adalah Kehendak Allah”. Berdasarkan tema ini kita mempelajari beberapa hal sebagai berikut 1. KELUARGA ADA KARENA RANCANGAN ALLAH Secara individu manusia diciptakan dalam kesempurnaan oleh Allah. Manusia dicipta berdasarkan pertimbangan/rancangan Allah di dalam kekekalan bnd. Kej. 1 26 ; Baiklah Kita.... Menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka 27. Namun ketika Allah melihat bahwa manusia itu Adam seorang diri saja, Ia menganggap bahwa itu tidak baik 18. Karena itu Allah terdorong menciptakan pribadi yang sepadan dengannya Kej. 2 18 dan menyatukan mereka menjadi pasangan suami-istri yang tinggal bersama menjadi satu keluarga 24. Dari sini kita bisa tahu bahwa keluarga dan berkeluarga itu merupakan kehendak Allah. Ide atau inisiatif pembentukan keluarga datangnya dari Allah sendiri, sang Perancang Agung. Kita melihat ada sebuah proses yang menarik dalam pembentukan keluarga, yang pasti hal ini bukan proyek uji coba, sebab Allah sudah merancangNya sejak kekekalan. Allah membentuk manusia Adam - lalu manusia mencari penolong, tetapi tidak menemukan yang sepadan dengan dia 20. Allah memberikan penolong yang sepadan yang dibangun dari tulang rusuk laki-laki. Allah mempersatukan dan memberkati mereka menjadi pasangan suami istri yang sah, yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan monogami, pasangan yang sepadan setara, cocok, seimbang, seiman serta berlangsung seumur hidup sampai maut memisahkan. Itu adalah kehendak Allah. 2. KEHENDAK ALLAH AGAR KELUARGA MEMILIKI KUALITAS-KUALITAS ILAHI Allah harus menjadi dasar atau pondasi kedudukan keluarga di bumi ini. Dengan kata lain, keluarga harus berpusat kepada Allah. Allah bukan hanya merancang keluarga, tetapi juga memperlengkapi keluarga dengan kualitas-kualitas ilahi agar dapat hidup sesuai dengan kehendakNya. a. Charateristic Quality Allah membangun keluarga suami dan istri dengan kualitas karakter ilahi. Di dalam keluarga yang ilahi, tercermin karakter rohani, pengetahuan kebenaran maupun sifat-sifat moral seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kebaikan, kesetiaan dan kekudusan. Sebagaimana Allah mencipta manusia sesuai gambar dan rupaNya, maka dalam keluarga otomatis yang muncul adalah karakter-karakter Allah. Adam berkata Inilah Dia, tulang dari tulangku, daging dari dagingku. Satu ungkapan sukacita, penerimaan yang bangga akan istrinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidupnya ay. 23, bahkan demi istrinya, seorang laki-laki harus siap meninggalkan ayah dan ibunya menjadi satu unit sosial yang baru, dan bersatu dengan istrinya menuntut adanya kesetiaan sehingga keduanya menjadi satu daging melebihi atau mengalahkan kesatuan apapun di dunia ini, termasuk kesatuan antara orangtua dan anak. Mereka menjadi satu daging ekhad bassar yang saling mengasihi kesatuan yang saling mendahului dalam kasih, bukan lagi hidup untuk diri sendiri serta hidup dalam persekutuan yang kudus Hubungan suami istri adalah hubungan yang kudus, untuk mengekspresikan hubungan pribadi dan juga tujuan prokreasi beranak cucu sebagaimana janji Tuhan. Dengan memiliki karakter ilahi, maka suami istri makin memahami kehendak Allah. b. Power Quality Power Quality adalah kekuasaan tertinggi yang diberikan oleh Tuhan kepada pasangan suami-istri ketika mereka dibentuk oleh Tuhan, yakni otoritas ilahi atas seluruh ciptaan lainnya untuk melindungi, memerintah, menguasai serta mengatur segala sesuatu di bumi untuk kemuliaan Allah bnd. Kej. 1 28. Mereka menjadi satu tim kerja yang saling meolong. Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa, maka manusia kehilangan kuasa dan kemuliaan Allah, sehingga harus terbuang dari tanah berkat yang disediakan Allah untuk dikuasai Kej. 3 17-24. Namun kematian Kristus di salib sudah menaklukkan semua dosa, Iblis bahkan maut. Karena itu setiap orang yang percaya kepada Kristus kembali memperoleh kehidupan rohani dan kuasa sebagai anak Allah agar tetap hidup berkemenangan 12. Kita dapat mengalahkan “dunia” menaklukkan, menguasai, mengusahai dan juga “memenangkan” jiwa oleh pertolongan Roh Kudus yang sudah memberi kita kuasa dalam pemberitaan Injil. c. Aesthetic Quality Aesthetic Quality adalah kualitas ilahi keindahan rumah tangga Kristen. Selain diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, pasangan suami istri dalam rumah tangga juga dibentuk oleh Tuhan dengan nilai estetika atau nilai keindahan ilahi tertinggi, sehingga setiap keluarga menjadi indah di mata Tuhan dan manusia. Manusia dibentuk Ibr. Yatsar yang berarti dibentuk secara indah atau mengukir secara rapi. Lalu perempuan dibangun Ibr. Bana artinya dibangun secara baik dan indah. Keduanya dibentuk indah oleh tangan Allah sendiri. Dengan demikian keluarga memiliki nilai abadi dan keindahan klasik bnd. Amsal 3110, Yes. 434. 3. APLIKASI BAGI KELUARGA Dari pembahasan di atas, pelajaran yang boleh kita ambil, ialah dalam membangun keluarga kita harus meyadari bahwa itu bukan semata-mata keinginan manusia melainkan rancangan atau kehendak Allah dalam kekekalan. Tuhan menghendaki adanya pasangan suami istri yang sepadan. Keluarga berlanjut sampai maut memisahkan. Jadi sekalipun ada tantangan “badai” dalam keluarga, harus selalu ingat, keluarga adalah kehendak Allah. Keluarga harus tetap berpusat kepada Tuhan. Allah membentuk keluarga yang memiliki kualitas-kualitas ilahi. Tuhan memberi karakter rohani, memberi kuasa dan memberi nilai estetika yang tinggi. Maka agar semua dapat berjalan dengan baik, ingatlah bahwa keluarga bukan hanya dibentuk, tetapi juga tempat pembentukan bagi seisi anggota keluarga suami ayah, istri ibu dan anak-anak, agar mengenal Kristus dan semakin serupa denganNya. Mari kita ciptakan “iklim rohani” yang sehat di tengah-tengah keluarga, agar tercipta relasi yang baik vertikal dan horizontal. Keluarga Kristen haruslah menjadi teladan rohani yang baik di tengah-tengah lingkungan di manapun berada supaya Tuhan dimuliakan. Baik kita yang sudah menikah, maupun yang rencana menikah, perhatikanlah firman Tuhan ini. Keluarga adalah kehendak Allah dan jika hidup sesuai dengan kehendak Allah, pastilah Tuhan berkenan dan memberkati, agar kemudian menjadi berkat bagi orang lain. Amin.

bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak allah secara konkret